Buku nonfiksi merupakan jenis buku yang menyajikan fakta atau kenyataan. Dalam proses menulisnya, dibutuhkan banyak sumber rujukan sebagai landasan. Selain itu, mengutip sumber rujukan juga perlu memperhatikan etika dan aturan. Akan lebih baik lagi apabila penulis tidak berpaku pada satu referensi, melainkan dapat dipadukan dengan informasi atau data lain sehingga komprehensif. Di sisi lain, opini penulis tetap diperlukan sebagai pengayaan dengan landasan berpikir atau referensi yang jelas.
Era digital seperti sekarang memungkinkan beragam opini menyebar tanpa filter ke pembaca. Oleh karena itu, sebagai penulis perlu memahami bagaimana dasar menulis buku nonfiksi agar bisa menyajikan tulisan yang terstruktur, mudah dipahami, dan dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya. Pelajari cara selengkapnya lewat artikel ini!
Dasar Penulisan Buku Nonfiksi
Hal dasar yang membedakan buku nonfiksi dengan yang lain adalah tulisan didasarkan pada fakta dan disajikan menjadi informasi berdasarkan kenyataan. Adapun opini pribadi yang dicantumkan juga perlu didukung oleh landasan keilmuan atau fakta terpercaya.
Oleh karena itu, berikut beberapa dasar penulisan buku nonfiksi yang perlu Anda ketahui:
1. Fakta dan Data Bisa Diverifikasi
Semua hal yang Anda tulis harus bisa diketahui kebenarannya. Anda bisa mencari sumber rujukan melalui sumber dokumen, wawancara, atau penelitian.
Seperti contoh, dalam buku Thinking, Fast and Slow oleh Daniel Kahneman. Buku ini berisi seluruh hasil penelitian puluhan tahun yang telah dia dan rekannya lakukan. Setiap informasi yang dituliskan, didukung dengan hasil eksperimen psikologis yang juga sudah dipublikasikan menjadi jurnal-jurnal ilmiah.
2. Riset Mendalam
Tulisan nonfiksi tidak lepas dari proses riset. Anda bisa menelaah isi tema yang akan dibahas dengan membandingkan berbagai sumber yang ditemukan, studi lapangan, riset narasumber sampai menggunakan data terkini sebagai acuan. Semakin banyak yang digunakan, semakin kaya isi buku.
Baca Juga: Karya Ilmiah Berkualitas: Tips Menulis
3. Struktur Sistematis dan Logis
Ide tulisan sebaiknya disusun sistematis agar pembaca bisa memahami tulisan melalui alur yang terstruktur. Apabila struktur yang digunakan kurang rapi maka kemungkinan ide bagus Anda akan tidak mudah dipahami oleh pembaca. Apa artinya ide bagus tapi tidak pernah dimengerti orang lain?
4. Bahasa Lugas dan Jelas
Selalu gunakan kata yang tepat maknanya, tidak mengandung bias makna. Hindari kalimat berbelit yang bisa ditiadakan. Sehingga informasi yang disampaikan tidak menimbulkan interpretasi ganda.
5. Objektivitas Penulis
Penulis nonfiksi bukan hanya diperbolehkan untuk menulis pendapat di dalam karyanya, sifatnya bisa jadi “wajib”. Pendapat penulis berfungsi sebagai pengayaan, interpretasi, penguatan atau sebaliknya. Hal itu dibutuhkan karena pada dasarnya ada pesan yang ingin disampaikan penulis. Penulis nonfiksi bertugas menulis, bukan sekadar menyalin teori satu dan teori lainnya. Kuncinya, pastikan opini tersebut didukung oleh fakta bukan sekadar opini tanpa dasar.

Kerangka Penulisan Buku Nonfiksi
Setelah memahami dasar penulisan, selanjutnya Anda perlu mengetahui kerangka buku nonfiksi. Menggunakan struktur yang sistematis akan membantu penulis menyampaikan ide secara terstruktur. Dengan demikian, aktivitas membaca terasa nyaman dan memudahkan pembaca dalam memahami buku. Berikut ini inti dari isi buku nonfiksi
1. Pendahuluan
Setiap tulisan perlu penjelasan tentang masalah apa yang akan dibahas. Tambahkan pula mengenai alasan mengapa tema ini perlu diangkat menjadi buku. Mengetahui tujuan dituliskannya buku ini membantu pembaca mengetahui overview isi buku Anda. Selain itu, bab ini bagus jika digunakan untuk menguatkan urgensi dari buku tersebut.
Protips: Penulisan bab pendahuluan tidak harus kaku seperti menulis skripsi atau tesis. Nama bab bisa Anda sesuaikan dengan topik yang diangkat di bab tersebut.
2. Bab & Subbab Pembahasan
Setiap ide bahasan bisa dipisahkan menjadi 1 bab besar yang nantinya dijelaskan lebih rinci pada bagian subbab. Pastikan antara satu bab dan bab lain akan saling berkesinambungan sehingga alur bacaan tetap terjaga. Hal tersebut juga membantu pembaca bisa memahami isi buku dengan baik.
Protips: Urutan topik pada setiap bab bisa berdasarkan: urutan kronologis, topik tertentu, atau hasil analisis suatu permasalahan. Selain itu, lengkapi dengan data pendukung seperti gambar, tabel, bahkan grafik–apabila diperlukan.
Baca Juga: Apa itu Teks Nonfiksi?
3. Kesimpulan & Rekomendasi
Berisi informasi secara garis besar dari keseluruhan tulisan. Pada beberapa jenis buku seperti buku ilmiah, penulis bisa menambahkan saran serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
4. Daftar Pustaka
Daftar pustaka menjadi bagian yang penting karena bersi bukti bahwa tulisan yang Anda sampaikan memiliki sumber rujukan terpercaya. Ada beberapa cara atau gaya selingkung dalam menulis daftar pustaka, Anda bisa memilih sesuai kebutuhan.
5. Indeks & Catatan Kaki
Indeks berfungsi untuk membantu pembaca menemukan topik tertentu dengan cepat. Sedangkan catatan kaki digunakan untuk memberi penjelasan tambahan tentang suatu kata/kalimat tanpa mengganggu alur bacaan
6. Riwayat Penulis
Perkenalan penulis lewat informasi singkat tentang latar belakang dan keahlian yang dimiliki. Ini bisa jadi membantu pembaca lebih percaya dengan buku yang dibaca karena sudah mengetahui kredibilitas penulis.
Mengikuti struktur buku nonfiksi menjadi hal yang penting. Tanpa struktur yang jelas, buku nonfiksi akan terasa berantakan dan sulit dipahami sehingga pembaca akan kehilangan fokus hingga berujung berhenti membaca karya Anda. Dampaknya, ide besar yang dibawa penulis akan berhenti menjadi ide tanpa bisa diterjemahkan, dipahami, dan dirasakan manfaatnya.
Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Umum Menulis
Kesimpulan
Menulis buku nonfiksi berarti menyusun hasil riset, fakta, data menggunakan struktur yang rapi dengan basa yang jelas dan memikat. Semua informasi yang sudah Anda kumpulkan perlu diolah dan disusun kembali dengan alur pemikiran Anda sendiri. Dengan demikian tulisan Anda akan lebih kaya, mudah dipahami, tanpa meniadakan kredibilitasnya.
Tujuan menulis buku adalah membuat orang lain terpengaruh. Demi mencapai tujuan itu, penulis perlu memahami dasar kepenulisan agar ide yang disampaikan dapat diterima baik oleh pembaca.
Apabila Anda tertarik mempelajari lebih lanjut mengenai skema penulisan buku nonfiksi, Anda bisa mengikuti kelas kami. Di sana Anda dibimbing oleh mentor berpengalaman. Bersama mentor, Anda akan belajar bagaimana teknik menulis buku yang tepat, baik fiksi maupun nonfiksi. Dan di salah satu kelas kami lainnya, Anda bisa menghasilkan naskah siap terbit hanya dalam waktu 2 bulan. Tertarik bergabung? Hubungi kami melalui WhatsApp atau Email, & jangan lupa mampir ke instagram kami ya!



