Pentingnya personal branding untuk penulis

Personal Branding untuk Penulis

Pernahkah Anda merasa seperti ini?

Sudah berusaha menulis sebaik mungkin, menyusun setiap kalimat dengan hati-hati dan penuh perasaan. Namun, setelah tulisan itu dipublikasikan ternyata tidak ada yang membaca atau sekadar peduli.

Barangkali keadaan itu membuat kita otomatis muhasabah diri:

“Apakah tulisan saya sangat jelek?”

“Apakah saya tidak pantas menjadi penulis?”

Nyatanya, tulisan yang belum menemukan pembaca bukan berarti tulisan tersebut tidak bernilai. Bisa jadi ia seperti berlian: butuh untuk ditemukan. Dengan kata lain, dunia perlu tahu karya Anda.  

Di era sekarang yang semuanya serba cepat, setiap hari banyak tulisan yang terbit di berbagai macam media. Semua berusaha mencuri perhatian. Di tengah keramaian tersebut, Anda perlu menjadi sosok yang mudah diingat agar tidak tenggelam dengan penulis lainnya.  Dari sinilah Anda harus membangun dan menonjolkan citra diri melalui personal branding. 

Yuk, simak lebih lanjut artikel ini untuk mempelajari strategi personal branding penulis!

Pentingnya Personal Branding bagi Penulis

Di era digital, menjadi penulis bukan hanya soal punya tulisan bagus. Karena faktanya ada ribuan tulisan bagus di luar sana, tapi hanya sedikit penulis yang diingat, dicari, dan diikuti. Apa pembeda utamanya? Personal branding.

Personal branding adalah cara Anda memperkenalkan diri dan membentuk persepsi publik tentang siapa Anda sebagai penulis. Ini bukan tentang pencitraan kosong, tetapi tentang membangun identitas yang kuat, konsisten, dan otentik. Selain makin dikenal, personal branding membantu mempertahankan bahkan meningkatkan karier sebagai penulis dalam jangka panjang. 

Baca Juga: Strategi Produktif dalam Menulis

Manfaat Personal Branding Bagi Penulis 

Setelah mengetahui pentingnya personal branding untuk penulis dengan genre apapun, manfaat lainnya yang bisa Anda rasakan antara lain: 

  • Lebih Mudah Dikenal dan Diingat

Personal branding dapat menciptakan identitas khas sebagai penulis. Penulis bisa dikenal karena karena cara menyampaikan cerita, gaya bahasa, dan pesan-pesan yang disampaikan melalui tulisannya. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mem-branding diri sesuai dengan dunia yang digeluti. Misalnya, Anda adalah seorang penulis teks nonfiksi dengan latar belakang seorang traveller. Nantinya, audience akan dengan mudah mengingat image tersebut dalam diri Anda. 

  • Mendapat Peluang Kolaborasi atau Proyek Menulis

Ketika personal branding  yang dibangun sudah kuat, maka orang-orang lebih mudah mengingat Anda. Sebagai seorang penulis, Anda dilihat bukan hanya dari sisi karya, tetapi juga nilai yang ditunjukkan secara konsisten. Tidak menutup kemungkinan terdapat brand, komunitas, lembaga, dan lain sebagainya yang tertarik dan merasa satu value sehingga menawarkan kolaborasi bersama dalam proyek tertentu.

  • Memperluas Relasi dengan Pembaca

Di era serba digital, ada banyak cara pembaca menemukan karya kita. Kalau dulu, informasi mengenai suatu karya berasal dari mulut ke mulut. Jika beruntung, karya kita bisa dipromosikan oleh media cetak. Namun, karena media sosial berkembang cepat, calon pembaca bisa datang dari mereka yang lebih dahulu mengenal si penulis dengan kepribadiannya. Berawal dengan kagum secara pribadi beralih ke pembaca setia karya Anda. Melalui personal branding, Anda bisa menciptakan relasi dengan pembaca bahkan calon pembaca. Rasakan momen tatkala  followers menunggu karya-karya Anda berikutnya. 

  •  Membangun Percaya Diri

Ketika Anda lebih mengenal diri sendiri–baik sebagai penulis maupun value personal–maka rasa percaya diri akan tumbuh menjadi lebih kuat. Anda tidak lagi menulis untuk menyenangkan semua orang, tetapi menulis dengan kesadaran penuh sesuai dengan target pembaca dan apa yang ingin Anda sampaikan dalam setiap tulisan. 

7 Langkah Personal Branding 

Manfaat personal branding bisa Anda rasakan jika mulai mencoba secepatnya. Ini dia beberapa cara yang bisa digunakan untuk membangun citra diri lewat personal branding.

1. Menentukan Identitas dan Value Diri

Langkah pertama cara membangun personal branding penulis adalah mengenal diri seputar:

    •  Siapa Anda sebagai penulis? 
    • Nilai apa yang Anda pegang? 
    • Apa tujuan Anda menulis? 
    • Gaya tulisan apa yang Anda tunjukkan?  

Ketika identitas diri yang Anda bawa sudah sangat jelas maka pesan dan karakter tulisan Anda akan terasa lebih kuat dan autentik. Hal itu yang membuat pembaca merasa terkoneksi dan mempercayai Anda.

👉🏻 Contoh: “Sebagai penulis saya ingin dikenal sebagai teman healing luka diri melalui tulisan yang hangat dan jujur.”

2. Memahami dan Mengidentifikasi Target Pembaca

Setelah mengenali diri sendiri, cara membangun personal branding penulis adalah memahami siapa target pembaca Anda. Apakah mereka remaja? Ibu rumah tangga? Pekerja kreatif? Atau pecinta fiksi? Dengan mengetahui siapa mereka, Anda bisa menulis dan berkomunikasi dengan cara yang membuat mereka merasa dekat. Yaitu, baik dari segi gaya bahasa, topik bahasan, hingga platform tempat mereka aktif.

👉🏻Tips: Jangan menargetkan tulisan Anda untuk semua orang. Menulis untuk semua orang sering kali berarti tidak ditujukan untuk siapa pun.

Baca Juga:Hindari 5 Kesalahan Umum Menulis

3. Membangun Relasi

Personal branding bukan hanya soal tampil di depan, melainkan juga menyapa, mendengar, dan hadir ke pembaca. Rasa saling terhubung dibangun bukan hanya melalui karya, tetapi dengan interaksi yang dilakukan. Contohnya seperti membalas komentar, berdiskusi, dan menghargai setiap respon. Relasi inilah yang akan menjadikan pembaca bukan sekadar audiens, tetapi komunitas yang tumbuh bersama.

Pentingnya personal branding untuk penulis
Sumber: Pexels oleh Angela Roma

4. Memanfaatkan Media sosial dan Platform Digital

Di era digital, media sosial bukan sekadar tempat promosi, akan tetapi ruang untuk membangun komunitas. Pilih platform yang sesuai dengan gaya Anda (Instagram, TikTok, LinkedIn, Medium, atau blog). Kemudian, konsistenlah hadir dengan konten yang mewakili siapa Anda sebagai penulis. Tidak harus viral, cukup menjadi pribadi yang jujur dan ber-value.

👉🏻 Tips: Gunakan kombinasi antara tulisan, kutipan karya, proses kreatif, dan sisi personal untuk membentuk citra yang utuh.

5. Membagikan Proses Kreatif

Jangan hanya membagikan hasil akhir ketika karya Anda hendak launching. Ceritakan proses Anda mulai dari bagaimana ide datang, sharing cara melalui writer’s block, bahkan curhat saat Anda merasa jenuh menulis. Proses ini akan menunjukkan bahwa Anda manusiawi dan justru di situlah pembaca merasa terhubung. Mereka akan lebih menghargai hasil ketika tahu perjalanan Anda menyelesaikan buku.

6. Berkembang dan Beradaptasi

Personal branding bukan sesuatu yang kaku. Ia tumbuh bersama Anda. Seiring waktu, mungkin minat, audiens, atau gaya menulis Anda berubah. Itu hal yang wajar. Teruslah belajar, terbuka pada feedback, dan berani beradaptasi tanpa kehilangan jati diri. Branding yang baik bukan yang paling sempurna, tetapi yang mampu terus bertumbuh.

7.  Konsisten dan Evaluasi Berkala

Membangun personal branding sebagai penulis bukan tentang viral sesaat atau terlihat heboh di awal. Ini tentang bagaimana Anda membentuk persepsi yang kuat dan bertahan lama di benak pembaca. Oleh karena itu, ada dua hal yang harus dilakukan: konsistensi dan evaluasi berkala.

Baca Juga: Karya Ilmiah Berkualitas: Tips Menulis

Kesimpulan 

Di tengah derasnya arus informasi, dikenal dan diingat sebagai penulis bukan lagi sekadar soal nasib baik. Melalui personal branding penulis yang tepat, Anda dapat menciptakan identitas yang kokoh, menjalin hubungan yang berkesan, dan membuka berbagai peluang baru dalam dunia kepenulisan.

 

Apa yang kita lakukan hari ini  mungkin tidak berdampak langsung esok hari. Namun, Anda akan membuka banyak peluang dan kesempatan emas di masa mendatang.

Raihan Putra, Social Media Specialist Tinta Langit –

Mau belajar menulis dari nol hingga punya naskah siap terbit dalam 2 bulan? Daftar Book Writing Camp sekarang! Akan ada BONUS SPESIAL untuk mendukung personal branding Anda sebagai penulis. Informasi lebih lengkap, hubungi kami lewat WhatsApp.