Apakah Anda tertarik dengan tulisan seputar kisah nyata, fakta, atau bahkan sejarah? Jika iya, berarti Anda tim penyuka teks nonfiksi. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang tulisan nonfiksi mulai dari pengertian, jenis, teknik menulis, hingga contoh bukunya, maka artikel ini cocok untuk Anda.
Pengertian Nonfiksi
Menurut Nursyaidha (2023), nonfiksi adalah jenis karya yang bersifat faktual, yakni berdasarkan peristiwa nyata atau benar-benar terjadi. Definisi tersebut selaras dengan apa yang tertera dalam KBBI. Bahwa nonfiksi adalah tulisan yang didasarkan kenyataan, baik yang berkaitan dengan karya sastra, karangan, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat ditarik benang merah jika tulisan nonfiksi tidak terlepas dari data dan realita.
Dikarenakan sifat tulisan nonfiksi yang bersifat objektif–sesuai data dan fakta, maka buku nonfiksi sering digunakan sebagai bahan rujukan. Beberapa ciri khas dari tulisan nonfiksi, yaitu: gaya bahasa formal, denotatif (tidak bermakna ganda), dan to the point.
Jenis-jenis Teks Nonfiksi
- Nonfiksi Murni
Hartuti (2020) mengemukakan jika nonfiksi murni ditulis dengan mengembangkan karangan berdasarkan data-data yang pasti dan akurat. Contoh dari nonfiksi murni seperti skripsi, makalah, dan karya lainnya.

- Nonfiksi Kreatif
Berbeda dengan nonfiksi murni, nonfiksi kreatif memerlukan unsur fiksi. Hartuti (2020) menjelaskan jika pada dasarnya nonfiksi kreatif merupakan karangan yang dilandaskan pada data lalu dikembangkan melalui imajinasi Terdapat beberapa karya novel yang berjenis nonfiksi kreatif.

Struktur nonfiksi terdiri atas:
- Orientasi: bagian awal tulisan yang biasanya diisi dengan pendahuluan. Apabila tulisan yang dikembangkan adalah nonfiksi kreatif, maka di bagian awal bisa mengenalkan tokoh dan latar.
- Rangkaian peristiwa: memuat peristiwa secara berurutan dari awal hingga akhir permasalahan
- Reorientasi: berisi kesimpulan peristiwa, biasanya ada pesan moral yang disampaikan dari teks nonfiksi.
Cara Menulis Nonfiksi
Membuat teks nonfiksi membutuhkan langkah-langkah yang sistematis, terutama jika berkaitan dengan riset topik tulisan. Namun, saat mengembangkan tulisan penulis bisa sedikit melonggarkan diri dengan memperhatikan alur, gaya bahasa, dan unsur lainnya.
1. Mencari ide topik
Proses menemukan ide dapat dilakukan dengan brainstorming terlebih dahulu. Anda bisa coret-coret menggunakan kertas atau notes di HP. Anda bisa menuliskan ide tentang bidang yang digeluti selama ini atau hal-hal yang diminati. Di fase ini, Anda cukup menuliskan ide–terlepas nantinya dipakai atau tidak. Jadi, tidak perlu ragu, ya.
Setelah ide-ide terkumpul, langkah selanjutnya tentukan satu topik yang ingin dibahas. Perhatikan juga siapa audiens yang nantinya akan membaca buku Anda (apakah anak muda, ibu-ibu, golongan usia tertentu, market profesi tertentu, dan lain sebagainya). Ini adalah langkah penting sebelum mengembangkan tulisan ke depannya.
2. Melakukan Riset Mendalam
Bahan utama dari tulisan nonfiksi adalah data. Oleh karena itu, semakin banyak hasil riset maka semakin kompleks bahan yang bisa diolah. Riset bisa dimulai dari membaca jurnal, koran, buku, atau melakukan wawancara.
Sebetulnya, data pendukung bisa dicari lagi ketika di tengah proses menulis, karena tidak jarang ada beberapa poin yang perlu dikembangkan lagi. Namun, saran kami tuntaskan sebagian besar proses riset saat sebelum menulis. Harapannya, agar saat menulis Anda tidak banyak terdistraksi. Tidak jarang, penulis bahkan tenggelam dalam riset hingga melupakan laptopnya yang menunggu dijamah.
3. Menyusun Kerangka Tulisan
Saat data sudah terkumpul, Anda sudah bisa membuat kerangka tulisan yang terdiri dari bab dan subbab. Bagian bab akan menjadi bahasan utama dan subbab menjadi bahasan pendukungnya. Agar memudahkan, bagi bab-bab tersebut ke dalam 3 struktur sederhana yang sudah dibahas sebelumnya.
4. Menentukan Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah unsur yang tidak kalah penting dalam tulisan. Pemilihan gaya bahasa disesuaikan dengan topik tulisan, target audiens, dan tujuan buku itu sendiri. Tipsnya, coba Anda cari buku nonfiksi dengan tema serupa. Apakah ada gaya penulisan yang nyaman, enak, dan mudah dimengerti? Anda bisa melakukan ATM (amati, tiru, modifikasi) untuk pengembangan gaya bahasa.
5. Menulis Naskah Mentah
Kembangkan informasi dan data yang ada menjadi narasi nonfiksi sesuai dengan kerangka tulisan yang telah dibuat sebelumnya. Ingatlah untuk menggunakan bahasa yang informatif, tidak ambigu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di tahap ini, fokus saja untuk menulis. Jangan berhenti untuk urusan revisi. Kita sisihkan untuk tahap selanjutnya.
6. Swasunting
Setelah selesai menulis, beri waktu untuk rehat beberapa hari atau sekitar satu pekan. Ambil jeda, lakukan aktivitas lain yang menyenangkan. Setelah itu, baru buka kembali laptop Anda. Lakukan pembacaan kembali, koreksi tulisan mulai dari segi teknis (ketepatan EYD, urutan bab, dan sebagainya).
Anda juga bisa melengkapi bagian buku seperti membuat daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, pendahuluan, isi, daftar pustaka, dan profil penulis. Apabila ada beberapa istilah yang tidak umum, Anda bisa membuat daftar kata sehingga bisa memudahkan pembaca mengetahui makna istilah tersebut.
7. Menentukan Judul Buku
Judul adalah bagian pertama yang diperhatikan calon pembaca. Sedikit tips, buatlah judul dengan diksi yang mewakili isi naskah dan bisa mengundang rasa penasaran.
Contoh Buku Nonfiksi
- Biografi, Autobiografi, Memoar

Pada dasarnya, baik biografi, autobiografi atau memoar sama-sama menceritakan kisah hidup seseorang. Perbedaannya ada pada siapa penulisnya (diri sendiri atau orang lain) serta sudut pandang yang digunakan.
- Kesehatan

Topik ini sering ditulis oleh dokter, praktisi kesehatan yang telah memiliki ilmu dan pengalaman di bidang tersebut.
- Nonfiksi Anak

Cerita yang ditulis berdasarkan kejadian yang nyata namun ditambahkan gambar atau visualisasi yang menarik bagi anak-anak.
- Self Development

Genre self development sedang populer akhir-akhir ini. Buku pengembangan diri membahas terkait tips, strategi, dan kiat-kiat mengatasi permasalahan tertentu
- Bisnis/Ekonomi

Buku di bidang bisnis atau ekonomi bisa menjadi panduan bagi praktisi, baik pemula atau ahli dalam menjalankan usahanya. Biasanya, penulis di bidang ini adalah pengusaha atau ahli/akademisi.
Mulai Menulis Buku Nonfiksi
Menulis teks nonfiksi membutuhkan banyak pertimbangan dan data dalam prosesnya. Apabila Anda ingin mulai menulis buku nonfiksi, akan lebih baik untuk mempelajari konsep dasar menulis buku bersama ahli. Ilmu dan saran yang akan diberikan akan memberikan Anda gambaran bahkan langkah praktis membuat buku nonfiksi yang baik.
Bagi Anda yang ingin menulis buku nonfiksi, kami memiliki program kelas Nonfiksi Populer yang cocok untuk Anda. Materi yang dihadirkan cocok bagi pemula karena akan diajari dari level dasar, lalu dijelaskan bagaimana teknik menulis, hingga adanya tugas dengan kesempatan direviu oleh ahli.
Tertarik untuk belajar lebih dalam? Hubungi kami via WhatsApp atau kunjungi instagram kami untuk mengetahui info kelas selanjutnya!
Rujukan