Karya ilmiah sering dianggap sebagai tulisan yang kaku, serius dan kredibel. Dalam pembuatannya diperlukan ketelitian hingga harus mengikuti aturan penulisan. Tidak heran banyak orang merasa terbebani ketika diharuskan untuk menuliskannya.
Padahal, menulis karya ilmiah bisa menjadi tempat menyampaikan ide, hasil eksperimen atau jawaban dari hipotesis pribadi yang memiliki dampak positif. Sehingga, aturan baku dalam penulisannya memang diperlukan, agar hasil karya ilmiah dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipahami dengan baik. Bila dituliskan dengan baik akan menjadi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Apabila Anda merasa bingung, apa saja yang diperlukan untuk menulis karya ilmiah. Artikel ini akan membahas mulai dari bagaimana cara penulisan yang baik, langkah praktis hingga struktur karya ilmiah yang perlu diikuti.
Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Benar
Karya Ilmiah menjadi salah satu media dalam menuangkan ide, dengan dukungan data dan analisa sebagai dasar penulisannya. Penulisan karya ilmiah memiliki aturan yang ketat dan harus memenuhi prinsip akademik dan kaidah bahasa indonesia yang baku. Terdapat beberapa poin penting yang perlu Anda perhatikan:
-
Menggunakan Bahasa Formal dan Objektif
Gunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Cobalah untuk menghindari bahasa gaul (tidak baku), kata-kata emosional, serta kalimat bersifat subjektif seperti “Menurut saya..”. Karena karya ilmiah berdasarkan data & fakta, sehingga semua harus dituliskan dengan bahasa yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan.
-
Menggunakan Sumber Referensi Kredibel
Setiap hal yang dituliskan seperti data, teori pendukung harus disertai dengan rujukan. Gunakan buku, jurnal serta sumber akademis terpercaya lainnya sebagai rujukan agar tulisan memiliki dasar yang kuat secara akademik.
-
Menggunakan Data yang Valid
Apabila karya ilmiah berbasis penelitian, maka diharuskan untuk menyajikan data hasil percobaan. Data yang disajikan harus ditulis sesuai dengan keadaan sebenarnya. Tidak boleh untuk mengganti angka atau manipulasi data agar hasil sesuai dengan keinginan kita, karena tujuan dari pengujian adalah menemukan fakta bukan membenarkan asumsi.
Baca Juga: Strategi Produktif dalam Menulis
-
Menggunakan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Struktur yang dimiliki oleh karya ilmiah dimulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, hingga pembahasan. Penggunaan struktur baku ini di tujukan agar mudah dalam memahami alur pemikiran dengan mudah.
-
Mengutamakan Keaslian Karya/Tidak Plagiat
Menggunakan rujukan tentu saja boleh, namun hanya sebatas sebagai pendukung untuk memperkuat ide yang dimiliki. Semua hal, baik langsung maupun tidak langsung harus ditulis rujukannya karena plagiarisme merupakan kesalahan fatal. Anda bisa menggunakan aplikasi untuk mengecek plagiarisme, ini bisa membantu mengidentifikasinya.
Langkah-langkah Menulis Karya Ilmiah
Setelah Anda mengetahui cara menulis karya ilmiah yang benar. Anda bisa mulai menulis dengan mengikuti langkah-langkah sederhana berikut ini:
-
Menentukan Topik
Tentukan topik yang menarik untuk dibahas dan sesuai dengan bidang yang Anda pelajari. Memilih topik penelitian yang sesuai dengan minat bisa membuat proses menulis lebih mudah dan menyenangkan.
-
Merumuskan Masalah
Buat pertanyaan seputar masalah penelitian yang jelas dan fokus pada topik yang akan dibahas. Pertanyaan ini menjadi dasar pengembangan ide yang harus Anda temukan jawabannya.
-
Mengumpulkan Referensi & Data
Sebelum anda melakukan eksperimen, biasanya diperlukan studi pustaka terlebih dahulu untuk mendukung hipotesa dan memahami teori yang sudah ada.
Data yang dihasilkan dari penelitian terdahulu juga dibutuhkan sebagai penguat argumen dari sumber kredibel. Hasil observasi data & referensi ini bisa ditingkatkan melalui penelitian Anda.
Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Umum Menulis
-
Menyusun Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan sebagai outline karya ilmiah yang berisi bagian-bagian penting dari setiap bab sehingga lebih terstruktur. Bab dan subbab dari setiap pembahasan perlu dituliskan agar lebih fokus saat menyusun karya ilmiah Anda.
-
Menulis Draft
Buat draft sebagai wadah menuangkan ide dan data di awal penelitian. Tuliskan apapun yang dipikirkan tanpa memikirkan kesempurnaan. Karena nantinya, apa yang ditulis akan dicek kembali dan diperbaiki.
-
Melakukan Revisi
Setelah anda selesai menuliskan semua bab, dari bagian pendahuluan hingga kesimpulan. Coba untuk baca kembali, perhatikan penulisan, ejaan, referensi rujukan hingga hasil data yang Anda sajikan. Perbaiki apabila Anda menemukan kesalahan dalam semua aspek tersebut.
-
Menyusun Daftar Pustaka
Daftar pustaka menjadi bagian yang berisi daftar rujukan yang Anda gunakan secara berurutan. Dalam beberapa instansi, memiliki kebijakan sendiri untuk cara menuliskan daftar pustaka (APA, MLA,dll)
Dengan mengikuti langkah-langkah penulisan di atas. Diharapkan menulis karya ilmiah lebih mudah dan tidak memberatkan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti aturan penulisan karya ilmiah yang ada.
Baca Juga: Cara Mudah Menulis Fiksi untuk Pemula

Struktur Susunan Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan tulisan yang memiliki struktur tertentu yang wajib untuk diikuti. Penggunaan struktur ini akan mempermudah pembaca memahami isi tulisan secara sistematis. Berikut ini merupakan struktur karya ilmiah yang umum digunakan:
1. Judul
Gunakan judul yang ringkas, padat dan mencerminkan isi penelitian.
2. Abstrak
Berisi ringkasan singkat dari keseluruhan tulisan ilmiah. Umumnya berisi tujuan, metode dan hasil penelitian.
3. Pendahuluan
Berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan hingga manfaat penelitian.
4. Tinjauan Pustaka
Berisi teori relevan yang digunakan disertai dengan rujukannya. Juga tuliskan hasil penelitian terdahulu apabila Anda merujuk pada ide dalam penelitian tersebut.
5. Metode Penelitian
Bagian ini akan berisi penjelasan bagaimana cara mengumpulkan data, teknik analisis dan prosedur penelitian
6. Hasil Penelitian
Berisi data yang ditemukan ketika melakukan eksperimen. Biasanya berupa angka, dan didukung dengan penggambaran data menjadi tabel atau grafik.
7. Pembahasan
Bab ini akan menjelaskan hasil data yang diperoleh. Segala hasil analisa data dijabarkan, interpretasi hasil dari kacamata peneliti. Anda bisa menghubungkannya dengan teori penelitian yang telah Anda tuliskan sebelumnya.
8. Kesimpulan & Saran
Berisi kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah anda tuliskan. Ini akan menunjukkan secara garis besar hasil dari penelitian yang telah anda peroleh. Segala saran dan rekomendasi juga diletakkan pada bagian ini.
9. Daftar Pustaka
Jangan lupa untuk menuliskan daftar rujukan secara runut dari abjad A-Z. Sertakan nama penulis, tahun terbit hingga judul referensi yang Anda gunakan.
10. Lampiran
Biasanya ini bersifat opsional. Karena diisi oleh data yang digunakan untuk penelitian atau dokumen pendukung yang digunakan selama penelitian dilakukan (kuesioner, tabel data yang akan di teliti,dll).
Gunakanlah susunan bagian dalam karya ilmiah di atas agar tulisan Anda terkesan profesional, mudah dipahami oleh pembaca dan memenuhi standar akademik.
Baca Juga: Apa itu Teks Nonfiksi?
Kesimpulan
Menulis karya ilmiah memang membutuhkan ketelitian, tetapi bukan berarti menjadi hal yang sulit dilakukan. Selama Anda memahami bagaimana cara penulisan yang benar, langkah-langkah praktis dan struktur yang harus diikuti. Karya ilmiah yang kredibel dan memberikan manfaat bisa Anda susun sendiri.
Poin pentingnya adalah memilih topik yang akan dibahas dengan tepat. Gunakan juga referensi dan data yang valid agar hasil penelitian Anda dapat dipertanggungjawabkan dengan tetap mengikuti aturan penulisan. Dengan begitu, karya ilmiah Anda akan menjadi salah satu pendukung dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
Kalau Anda ingin belajar bagaimana menulis karya ilmiah yang baik, bahkan bisa diakui secara internasional lewat sertifikasi BNSP artikel ilmiah. Yuk, ikut kelas pendampingan menulis bersama Tinta Langit. Hubungi kami via WhatsApp atau kunjungi instagram kami untuk mengetahui info kelas selanjutnya!



